Latihan 3 dan Kuis 3

LATIHAN 3

1. Berikut merupakan persamaan reaksi pembentukan gas SO3:

SO2(g)  + O2(g)  → SO3(g)

Jika gas oksigen yang digunakan sebanyak 12 L, maka volume gas SO3 yang dihasilkan adalah....

A. 6 liter

B. 12 liter

C. 18 liter

D. 24 liter

E. 36 liter

Pembahasan:

Persamaan reaksi setara untuk penguraian gas SO3 adalah sebagai berikut:

2SO2 (g)  + O2 (g)  → 2SO3 (g)

Menurut hukum Gay Lussac, perbandingan volume spesi dalam reaksi fase gas sebanding dengan koefisien spesi tersebut.

Jika volume gas O2 = 12 L, maka:

Latihan Soal SBMPTN Kimia 

2. Dua mol gas N2 pada suhu 27oC memiliki tekanan 1 atm. Volume gas tersebut adalah ….
A. 50 dm3
B. 40 dm3
C. 30 dm3
D. 20 dm3
E. 10 dm3

Pembahasan :
T=27oC+273=300K

PV1×105VVV=nRT=28,314300=0,0498m3=50dm3


3. Suatu gas ideal menempati volume 100 cm3 pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm. Bila suhunya menjadi 50oC sedangkan tekanan menjadi 2 atm, volume gas menjadi ….
A. 118,3 cm3
B. 84,5 cm3
C. 59,2 cm3
D. 45,5 cm3
E. 38,4 cm3

Pembahasan :
Diketahui :
T1 = 0oC + 273 = 273 K
T2 = 50oC + 273 = 323 K

P1V1T111002730,3662V2V2=P2V2T2=2V2323=2V2323=118,32=59,2cm3

3. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V pada suhu T dan tekanan P. Jika gas dipanaskan sehingga suhu gas menjadi 3/2 T dan tekanan menjadi 4/3 P maka volume gas menjadi….

A. 9/5 V

B. 5/3 V

C. 3/2 V

D. 4/3 V

E. 9/8 V

Pembahasan

Diketahui :

Volume awal gas (V1) = V

Suhu awal gas (T1) = T

Suhu akhir gas (T2) = 3/2 T

Tekanan awal gas (P1) = P

Tekanan akhir gas (P2) = 4/3 P

Ditanya : Volume akhir gas (V2)

Jawab :

Pembahasan soal hukum-hukum gas 3


4. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V pada suhu T dan tekanan P. Jika suhu gas menjadi 3/2 T dan tekanannya menjadi 2 P, maka volume gas menjadi ….

A. 3/4 V

B. 4/3 V

C. 3/2 V

D. 3 V

E. 4 V

Pembahasan:

soal teori kinetika gas no 2


5. 3,50 mol NH₃ menempati 5,20 L pada 47°C. Berapakah tekanan gas (dalam atm) jika dihitung menggunakan persamaan gas ideal? 
a. 17,7 atm
b. 12 atm
c. 16,3 atm
d. 19,8 atm
e. 14,5 atm

Pembahasan:

Jawaban : A

V = 5,20 L
T = (47 + 273) K = 320 K
n = 3,50 mol

R = 0,0821 L . atm/K . mol




KUIS 3
  • CHAPTER 1 
1. Sebuah bola memiliki massa 30 gram. Jika volume bola tersebut 60 cm3. Tentukan densitas Bola tersebut dalam satuan SI ?
A. 300 kg/m3
B. 400 kg/m3
C. 500 kg/m3
D. 600 kg/m3
E. 700 kg/m3

Diketahui :
m = 30 gram
v  = 60 cm3

Ditanya :
d = ?

Jawab :
d = 
mv

d = 
3060
 = 0,5 gram/cm3
Karena disuruh dalam bentuk SI, maka satuannya harus dalam bentuk kg/m3.
d = 0,5 gram/cm3
d = 0,5 x 1000 kg/m3
d = 500 kg/m3

Jadi, densitas bola tersebut adalah 500 kg/m

2. Sebuah termometer X setelah ditera dengan termometer Celcius di dapat 40oC = 80oX dan 20oC = 50oX. Jika suhu sebuah benda 80oC, maka berapa oX suhu benda tersebut?
A. 140o
B. 120o
C. 110o
D. 100o
E. 80o
Penyelesaian:
Diketahui:
40oC = 80oX
20oC = 50oX
Ditanya: 80oC = ... oX
Jawab:
Untuk mempermudah dalam memahami soal di atas, perhatikan gambar ilustrasi berikut ini.
Rumus Dasar Penetapan Skala Termometer, Contoh Soal dan Pembahasan
Berdasarkan gambar di atas, maka keseteraan skala pada termometer Celcius dan termometer X adalah sebagai berikut.
80  40
=
tX  80
80  20
tX  50
40
=
tX  80
60
tX  50
4
=
tX  80
6
tX  50
4(tX  50) = 6(tX  80)
4tX  200 = 6tX  480
6tX  4tX = 480  200
2tX = 280
tX = 280/2
tX = 140
Jadi, 80oC = 140oX
Jawaban : A

  • CHAPTER 2

1. Pada isotop unsur soal atom no 2, jumlah proton dan netron kedua unsur secara berturut – turut adalah . . .

A. (26 , 26) : (88 , 88)

B. (26 , 26) : (88 , 138)

C. (26 , 30) : (88 , 138)

D. (26 , 30) : (88 , 266)

E. (26 , 56) : (88 , 138)

Pembahasan :

soal atom no 2-1

  • X = lambang unsur
  • Z = jumlah proton
  • N = nomor atom
  • M = massa atom
  • Neutron = A – Z

soal atom no 2-2

Jawaban : C

2. Lambang suatu unsur soal atom no 3 dapat disimpulkan bahwa pada satu atom unsur X mempunyai. . .

A. 18 neutron dan 18 proton

B. 22 neutron dan 22 proton

C. 40 proton dan 18 elektron

D. 18 proton dan 22 neutron

E. 18 neutron, 22 proton, dan 22 elektron

Pembahasan :

Nomor atom suatu unsur menunjukkan banyaknya proton atau banyaknya elektron. Sedangkan banyaknya neutron adalah Nomor Massa dikurangi

Nomor Atomnya.

soal atom no 3berarti unsur tersebut mempunyai 18 proton dan 18 elektron, dan (40 – 18) = 22 neutron.

Jawaban : D
  • CHAPTER 3
1. Berapa gram massa Ca dari 6 mol........ (Ar Ca = 40 ) ?

A. 260 gram

B. 250 gram

C. 240 gram

D. 230 gram

E. 220 gram

Jawaban : C

2. Diketahui Ar S = 32, O = 16 dan massa 0,5 mol XSO4 = 72 gram. Massa atom relatif X adalah...
A. 144
B. 96
C.72
D. 68
E. 46

Penyelesaian :

Mr XSO4 = Ar X + Ar S + 4 Ar O
gr/mol = Ar X + 32 + 4 . 16
72 / 0,5 = Ar X + 32 + 64
144 = Ar X + 98
Ar X = 144 - 98 = 46

Jawaban: E

  • CHAPTER 4
1. Tentukan bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3.......
a. 3

b. 4

c. 5

d. 6

e. 7
Penyelesaian :
Jumlah bilangan oksidasi Fe2O3 = 0
Jumlah bilangan oksidasi O = -2
Maka:
 (2 × b.o F) + (3 × b.o O) = 0
 (2 × b.o F) + (3 × -2) = 0
 (2 × b.o F) + (-6) = 0
 (2 × b.o F) = 0 + 6
 (2 × b.o F) = 6
 b.o F = 6/2
 b.o F = 3
Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah 3
Jawaban : A
2. Nilai bilangan oksidasi dari Cl2 didalam Ca(ClO2)adalah . . .

A. 16

B. 6

C. 1

D. 4

E. 12

Pembahasan :

Soal penyetaraan reaksi redoks kelas 12 no 3

Jawaban : B

  • CHAPTER 6
1. Diketahui reaksi
H2(g) + Br2(g) → 2HBr(g) ; ∆H = -72 kJ.
Untuk menguraikan 11,2 dm3 gas HBr (STP) menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak …
A. 17 kJ

B. 18 kJ

C. 18,5 kJ

D. 19 kJ

E. 20 kJ

Penyelesaian:
Reaksi penguraian HBr : 2HBr(g) → H2(g) + Br2(g)  ; ∆H = 72 kJ
∆H untuk 1 mol HBr = 72 = 36 kJ
                                          2

      n HBr = 11,2 = 0,5 mol
                    22,4
      Maka ∆H untuk 0,5 mol = 0,5 mol   × 36 kJ = 18 kJ
Jawaban : B

2Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 25° C menjadi 72°C Jika diketahui massa jenis air = 1g mL‾¹, dan kalor jenis air = 4,2 J/g K, Hasil ∆H reaksi pemanasan tersebut adalah.…

A. 592,2 kJ     

B. 5922 kJ      

C. 59,22 kJ

D. 5,922 kJ

E. 59220 kJ

Pembahasan :

p  =  m
         v     
      = 1 gr/mL x 3000 mL
     = 3000 gr

Q = m x c x ∆T
    = 3000 x 4,2 x (72 – 25)
    = 3000 x 4,2 x 47
    = 592200 J

    = 592,2 kJ 
Jawaban : A
  • CHAPTER 7
1.  Ion X+3 memiliki konfigurasi electron :

[Ar] 3d5.

Jika atom X memiliki neutron sebanyak 30, atom X tersebut memiliki nomor massa . . . .

A. 28

B. 31

C. 56

D. 60

E. 63

Pembahasan 

Ion X+3 berarti telah melepaskan 3 buah elektronnya. Jika kita lihat dari konfigurasinya maka electron yang dilepaskan itu berasal dari 2 buah electron orbital 4s dan 1 buah electron orbital 3d (lihat konfigurasinya : [Ar] 3d5 , sub kulit 3d berpasangan dengan sub kulit 4s)

Sehingga konfigurasi elektronnya adalah :

[Ar] 4s2 3d6

Jumlah electron = 18 + 2 + 6 = 26

Jumlah proton = 26

Nomor massa = p + n = 26 + 30 = 56

Jawaban : C

2. Argon mempunyai nomor atom 18. Ion berikut yang mempunyai konfigurasi 

elektron [Ar] 3d4 adalah..

A. 20Ca2+

B. 22Ti2+

C. 24Cr2+

D. 25Mn2+

E. 26Fe2+

Untuk membentuk ion positif, elektron dilepaskan mulai dari kulit terluar.
24Cr : [Ar] 3d4 4s2 maka untuk menjadi ion Cr2+ harus melepas 2 elektron pada kulit terluarnya.
Jadi konfigurasi elektronnya sekarang : [Ar] 3d4.
Jawaban : C
  • CHAPTER 8
1. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan dan periode…

A. IIA dan 6

B. VIB dan 3

C. VIB dan 4

D. VIIIB dan 3

E. VIIIB dan 4

Pembahasan :

Menentukan letak unsur

Soal spu no 6

Ingat bahwa 4s 3d merupakan salah satu karakteristik konfigurasi elektron unsur golongan B. Dari konfigurasi di atas diperoleh :

n = 4 → periode 4

eval (s+d) = 2 + 6 = 8 → golongan VIIIB

Jawaban : E


2. Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron terakhir dari unsur X adalah… (nomor atom Ar = 18, Kr = 36, Ne = 10)

SPU 12

Pembahasan :

konfigurasi elektron aturan Hund.

Melihat opsi jawaban pada soal di atas, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan susunan elektron dalam unsur X berdasarkan aturan Hund dan menghubungkannya dengan unsur-unsur yang diketahui pada soal.

Karena no atom unsur X adalah 13, maka unsur yang mungkin digunakan untuk menyatakan konfigurasi elektron X adalah Ne dengan nomor atom 10. Secara sederhana, konfigurasi kedua unsur itu dapat kita tulis sebagai berikut :

10Ne : 2 8

13X : 2 8 3 → 13X : [Ne] 3

Selanjutnya berdasarkan aturan Hand, maka diagram orbital unsur X adalah sebagai berikut :

SPU 12-1

Jawaban : D
  • CHAPTER 9
1. Di antara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah …
A. HCL

B. NaCl

C. NH3

D. H2O

E. PCl3
Pembahasan :

HCl Gas – Gas 2 atom tidak sejenis : polar Kovalen polar
NaCl Logam – Gas Ion
NH3 Gas – Gas PEI = 3 N golongan V A PEB = 5 – 3 = 2 Kovalen polar
H2O Gas – Gas PEI = 2 O golongan VI A PEB = 6 – 2 = 4 Kovalen polar
PCl3 Gas – Gas PEI = 3 P golongan V A PEB = 5 – 3 = 2 Kovalen polar

Jawaban : B


2. Diantara pasangan atom berikut ini, manakah yang dapat membentuk senyawa dengan ikatan ionik.

A. Ca dan Ni

B. Cu dan Ar

C. F dan S

D. Zn dan K

E. Na dan Cl

Natrium merupakan suatu atom logam alkali dimana atom tersebut dapat kehilangan satu elektron sehingga bermuatan positif atau menjadi kation Na+. Sedangkan Cl merupakan atom golongan halogen yang cenderung menarik elektron sehingga akan menjadi anion yang bermuatan negatif Cl. Kedua atom bermuatan tersebut akan saling tarik menarik untuk berikatan membentuk ikatan ionik dalam senyawa NaCl

Jawaban : E

  • CHAPTER 10
1. Berapakah besar sudut ikatan pada molekul H2S ?
A. 45,2°

B. 60,3°

C. 92,1°

D. 110,4°

E. 120,1°

Pembahasan :
Berdasarkan eksperimen diperoleh besarnya sudut ikatan H-S-H sebesar 92,1°
Jawaban : C


2. Berapakah besar sudut ikatan yang dibentuk pada molekul BeF2
A. 45°

B. 60°

C. 90°

D. 110°

E. 180°

Pembahasan :
Berdasarkan eksperimen diperoleh besarnya sudut ikatan F-Be-F sebesar 180°
Jawaban : E

  • CHAPTER 11
1. Senyawa yang tidak memiliki gaya dipol dipol adalah......

A. HCL

B. CCL4

C. HF

D. HBr

E. HI

Penyelesaian :
Gaya dipol-dipol terjadi pada molekul polar. Sedangkan senyawa yang tidak memiliki gaya dipol-dipol adalah senyawa nonpolar. Pada senyawa nonpolar hanya terdapat gaya London.

Walaupun pada senyawa CCl4 dihasilkan perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar pada setiap ikatan antara C dan Cl, tetapi jika dilihat polaritas sebagai vektor dari atom atom yang berikatan, maka besar jumlah vektornya adalah 0. Hal ini merupakan salah satu ciri dari senyawa nonpolar.

Maka tidak terjadi polaritas ikatan pada senyawa CCl4. Serta persebaran elektron pun menjadi merata untuk setiap ikatannya. Oleh karena itu senyawa CCl4 ini merupakan senyawa yang bersifat nonpolar.
Jawaban : B


2. Apa yang menyebabkan terjadinya gaya dipol- dipol saat HCL dilarutkan di dalam air ?

A. Terdapat gaya tarik atom O dari air dengan atom Cl dari HCl

B. Terdapat gaya tarik atom H dari air dengan atom H dari HCl

C. Terdapat gaya tarik atom H dari air dengan atom Cl dari HCl

D. Terdapat gaya tarik atom H dari air dengan atom H dari air

E. Terdapat gaya tarik dari atom Cl dari HCl dengan atom Cl dari HCl


Tanda positif menunjukkan bagian molekul dengan dipol yang lebih positif, sedangkan tanda negatif untuk sisi yang memiliki dipol negatif. Antarmolekul HCI dengan H2O, akan terjadi gaya tolakan
dan tarikan dalam waktu yang sama. Muatan-muatan yang berbeda akan saling mendekat, sedangkan muatan- muatan yang sama akan saling menjauh. Sehingga, akan terbentuk gaya tarikan antara atom H dari air dengan atom Cl dari HCI.

Jawaban : C

  • CHAPTER 12
1. Salah satu yang akan di sebabkan oleh keberadaan zat terlarut dalam pelarut adalah ….

A. Tekanan uap jenuh lebih tinggi daripada tekanan uap jenuh pelarut

B. Titik beku larutan lebih tinggi daripada titik beku pelarut

C. Tekanan osmosis larutan lebih rendah dari tekanan osmosis pelarut

D. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut

E. Titik didih pelarut lebih tinggi dari pelarutnya

Jawaban : D

Pembahasan

Keberadaan zat terlarut dalam pelarut dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan titik didih larutan,karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut tersebut. Sehingga dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan sehingga sama dengan tekanan eksternal.

2. Peristiwa berikut ini :

  • (1) Pembentukan delta pada muara sungai
  • (2) Pemurnian gula pasir
  • (3) Penyembuhan sakit perut oleh norit
  • (4) Penjernihan air

Merupakan contoh koagulasi koloid adalah …

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 1 dan 4

D. 2 dan 3

E. 2 dan 4

Pembahasan :

Koagulasi  merupakan suatu  keadaan  dimana  partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.penggumpalan ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain karena  penambahan  zat kimia atau enzim tertentu.

Contoh  peristiwa  koagulasi :

  • Pembentukan delta muara sungai
  • Penggumpalan karet dalam  lateks dengan asam  format
  • Penggumpalan lumpur  koloidal dalam air sungai dengan t awas
  • Koagulasi asap  atau  debu dengan  koagulator  listrik
Jawaban:  C

No comments:

Post a Comment

  BAHAN PRESENTASI KULIAH TEKNIK ELEKTRO UNAND Disusun Oleh: Muhammad Dafa NIM : 2010951044 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Darwison, MT 2. Zaini, ...