Latihan 4 dan Tugas 4

LATIHAN 4
Tugas UTS Kelompok dengan Menggunakan Sensor Infrared dan Sensor PIR untuk Mengontrol Garasi (mengacu pada gambar bab 7 hal 278)


1.Tujuan 

  • Untuk mengetahui pengertian sensor Infrared dan PIR
  • Untuk mengetahui grafik respon sensor Infrared dan PIR
  • dapat membuat rangkaian aplikasi gabungan sensor Infrared dan PIR untuk mengontrol garasi
2. Alat dan Bahan
A. Alat
  • Power Supply

  • Power Supply berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menyuplai tegangan atau arus listrik


  • Baterai 12 V

Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.
  • Alternator/Vsine

    Alternator pada rangkaian sebagai gambaran dari listrik AC dari pusat penyedia listrik.

  • Motor AC
Motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus AC pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

  •  Logic State


B. Bahan
  • Dioda 1N4007



  • A. Spesifikasi :
    • Package Type: Available in DO-45 & SMD Packages
    • Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
    • Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
    • Average Fwd Current: 1000mA
    • Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
    • Max Power Dissipation is: 3W
    • Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade
    B.  Konfigurasi Pin:

    Nomor Pin

    Nama Pin

    Deskripsi

    1

    Anoda

    Arus selalu Masuk melalui Anoda

    2

    Katoda

    Arus selalu Keluar melalui Katoda


  • LED 


  •  

    A. Spesifikasi :
     
    * Superior weather resistance
    * 5mm Round Standard Directivity
    * UV Resistant Eproxy
    * Forward Current (IF): 30mA
    * Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
    * Reverse Voltage: 5V
    * Operating Temperature: -30℃ to +85℃
    * Storage Temperature: -40℃ to +100℃
    * Luminous Intensity: 20mcd 
     
    B. Konfigurasi Pin :
     
    * Pin 1 : Positive terminal of LED
    * Pin 2 : Negative terminal of LED

  • Sensor Infrared
  • A. Konfigurasi Pin

    Pin Name

    Description

    VCC

    Power Supply Input

    GND

    Power Supply Ground

    OUT

    Active High Output


    B. Spesifikasi
    • 5VDC Operating voltage

    • I/O pins are 5V and 3.3V compliant

    • Range: Up to 20cm

    • Adjustable Sensing range

    • Built-in Ambient Light Sensor

    • 20mA supply current

    • Mounting hole

    • Size: 50 x 20 x 10 mm (L x B x H)

    •  Hole size: φ2.5mm

    C. Grafik Respon
    Gambar grafik respon Sensor Infrared
  •  Sensor PIR

A. Spesifikasi:

  • Vin : DC 5V � 9V
  • Radius : 180 derajat
  • Jarak deteksi : 5 � 7 meter
  • Output : Digital TTL
  • Memiliki setting sensitivitas
  • Memiliki setting time delay
  • Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm
  • Berat : 10 gr


C. grafik respon sensor PIR

1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan



2. Respon terhadap suhu 


    • Relay 5V

    A. Konfigurasi PIN Relay

    Nomor PIN

    Nama Pin

    Deskripsi

    1

    Coil End 1

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

    2

    Coil End 2

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

    3

    Common (COM)

    Common terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

    4

    Normally Close (NC)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

    5

    Normally Open (NO)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu

    B. Spesifikasi :
    • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 5V DC
    • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
    • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
    • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
    • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
    • Operating time: 10msec Release time: 5msec
    • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically
  • Transformator


Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

3. Dasar Teori
  • Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.Dioda memiliki simbol sebagai berikut :
Gambar Simbol Dioda

Cara Kerja Dioda

Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

A. Kondisi tanpa tegangan

Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.

cara kerja dioda

B. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.

dioda tanpa tegangan

C. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

kondisi tegangan negatif


  • Light Emitting Code (LED)

  Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

    Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)Bentuk dan Simbol LED (Light Emitting Diode)


Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Cara kerja LED (Light Emitting Diode)

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

  • Sensor Infrared



    Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).

    Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.
 * Grafik Respon Sensor Infrared


Dari grafik tersebut, semakin dekat jarak antara objek dengan infrared, maka semakin besar resistansi yang dihasilkan infrared.
  • Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.



Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Fresnel Lens

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

2. IR Filter

IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

3. Pyroelectric Sensor

Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

 *Grafik respon sensor PIR
1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan



Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.

2. Respon terhadap suhu 

Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.

  • Relay
  • Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :
    Gambar Simbol Relay

  • Power Supply
Power supply atau pencatu daya adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi memberikan tegangan dan arus listrik pada komponen-komponen lainnya. Pada dasarnya power supply membutuhkan sumber listrik yang kemudian diubah menjadi sumber daya yang dibutuhkan oleh berbagai perangkat elektronik lainnya. Arus listrik yang disalurkan oleh power supply ini adalah jenis arus bolak-balik (AC). Namun karena kelebihan dari power supply ini, maka alat ini juga dapat mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Power supply memiliki simbol sebagai berikut :
    Gambar simbol power supply
  • Ground
Ground atau pertanahan adalah bagian dari Peralatan Listrik rumah. Namun kebanyakan dari masyatrakat Indonesia sudah terbiasa menyebut pertanahan atau gruonding ini dengan kata arde.
Ground atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Ground dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.Grounding Memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :

  • Baterai

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable). Baterai simbol seperti gambar di bawah ini:

  • Alternator
        Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik arus bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku umum adalah generator listrik pada mesin kendaraan.
    Simbol :


    Cara kerja :
    Menghasilkan arus listrik dari stator coil yang kemudian diatur oleh IC regulator agar tegangan listrik yang dihasilkan tidak berlebih dan dapat digunakan untuk mengisi listrik pada aki mobil dan dapat digunakan oleh komponen lainnya.

  • Motor AC


Motor AC merupakan sebuah motor listrik yang tenaga penggeraknya berasal dari arus bolak-balik (arus AC). Motor AC lebih sering digunakan dalam industri dari pada motor DC. Tetapi motor AC ini tidak dapat beroperasi dengan baik pada kecepatan rendah. Motor AC biasanya terdiri dari dua bagian dasar, yaitu:

a) Stator

Stator merupakan bagian dari motor yang tidak bergerak (stasioner/statis). Stator berupa kumparan yang dialiri dengan arus bolak-balik untuk menghasilkan medan magnet yang berputarStator ini terbentuk atas lapisan plat-plat tipis dengan sejumlah pole yang tersusun melingkar, seperti jari-jari pada roda. Seutas kawat tembaga dililitkan sebanyak sekian lilitan/putaran di tiap-tiap pole.

4417FA1994G
b) Rotor

Rotor merupakan bagian dari motor listrik yang mengalami perputaran. Perputaran rotor disebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu :

  • Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator kecepatan rendah dan menengah.
  • Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator turbo atau generator kecepatan tinggi.

5A7ADF06AC71D37FCF06D7AB0A3DDEDF_figure_35

Terdapat dua jenis motor AC, tergantung pada tipe rotor yang digunakan:
  1. Tipe pertama adalah motor induksi atau motor asinkron. Medan magnet pada rotor motor ini diciptakan oleh arus induksi.
  2. Tipe kedua adalah motor sinkron, yang tidak bergantung pada induksi. sebagai hasilnya, dapat memutar tepat pada frekuensi supply atau kelipatan dari frekuensi supply.
  • Logic State


Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
4. Percobaan
A. Prosedur Percobaan
1. Siapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam rangkaian simulasi kali ini 
2. Letakkan Alat dan Bahan seperti gambar di bawah ini :

3. Rangkailah semua alat dan bahan yang telah diletakkan
4. Apabila semua telah terangkai dengan baik dan benar, mulailah mencoba menjalankan rangkaiannya dengan menekan tombol .
5. Mulailah mengubah Logic State dari logika 0 ke logika 1.
6. Setelah Logic State berlogika 1 maka rangkaian akan mulai bekerja dan apabila berhasil maka output yang dihasilkan motor ac bergerak dan lampu led kuning menyala.
B. Rangkaian Simulasi
  • Foto Rangkaian
Gambar rangkaian aplikasi kontrol garasi ketika berlogika 0


Gambar rangkaian aplikasi kontrol garasi ketika berlogika 1
  • Prinsip Kerja
Tegangan dari alternator sebesar 220V mengalir ke trafo yang kemudian mengubah taraf tegangan AC menjadi 24V. Kemudian mengalir ke dioda. Ketika pada infrared berlogika satu, maka tegangan dari VCC infrared megalir ke relay RL1 sehingga mengaktifkan RL1 dan tegangan pada dioda dapat melalui relay dan menuju motor sehingga motor pun gerak. Selain itu, tegangan VCC infrared juga mengalir ke RL4 sehingga mengaktifkan relay dan tegangan dari baterai akan mengalir ke LED dan LED pun hidup. Begitupun prinsip kerja PIR, ketika berlogika 1 maka motor bergerak dan mengaktifkan LED.

C. Video



D. Link Download
    KUIS 4
    Tugas UTS Mahasiswa dengan Menggunakan Sensor Infrared dan Sensor Sentuh untuk Mengontrol Garasi (mengacu pada gambar bab 7 hal 278)


    1.Tujuan

    • Untuk mengetahui pengertian Sensor Infrared dan Sensor Sentuh
    • Untuk mengetahui grafik respon Sensor Infrared dan Sensor Sentuh
    • dapat membuat rangkaian aplikasi gabungan Sensor Infrared dan Sensor Sentuh untuk mengontrol garasi

    2. Alat dan Bahan
    A. Alat
    • Baterai 24 V
    Baterai 24 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.

    • Baterai 12 V

    Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.

    • Generator DC


    • Ground

    Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian

    • Logic State


    B. Bahan

    • Resistor 1K


    Specifications 
    Resistance (Ohms)1K
    Power (Watts)0.25W, 1/4W
    Tolerance±5%
    PackagingBulk
    CompositionCarbon Film
    Temperature Coefficient350ppm/°C
    Lead Free StatusLead Free
    RoHS StatusRoHS Compliant

    • Resistor 10 K


      Specifications 
      Resistance (Ohms)10K
      Power (Watts)0.25W, 1/4W
      Tolerance±5%
      PackagingBulk
      CompositionCarbon Film
      Temperature Coefficient350ppm/°C
      Lead Free StatusLead Free
      RoHS StatusRoHS Compliant
    • Resistor 330 ohm

    Specifications 
    Resistance (Ohms)330
    Power (Watts)0.25W, 1/4W
    Tolerance±5%
    PackagingBulk
    CompositionCarbon Film
    Temperature Coefficient350ppm/°C
    Lead Free StatusLead Free
    RoHS StatusRoHS Compliant
    • Kapasitor 1nF
    • Dioda 1N4007

    A. Spesifikasi :
    • Package Type: Available in DO-45 & SMD Packages
    • Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
    • Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
    • Average Fwd Current: 1000mA
    • Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
    • Max Power Dissipation is: 3W
    • Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade
    B.  Konfigurasi Pin:

    Nomor Pin

    Nama Pin

    Deskripsi

    1

    Anoda

    Arus selalu Masuk melalui Anoda

    2

    Katoda

    Arus selalu Keluar melalui Katoda

    • Transistor NPN BC547

    • A. Konfigurasi Pin

      1. Collector

      2.  Base

      3. Emitter

      B. Spesifikasi :

      Transistor Type : NPN

      Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V

      Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA

      Power – Max : 625 mW

      DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V

      Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA

      Frequency – Transition : 300MHz

      Current- Collector Cutoff (Max) : -

      Mounting Type : Through Hole

      Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads

      Packaging : Tape & Box (TB

      Lead Free Status : Lead Free

      RoHs Status : RoHs Compliant


    • OP AMP
     
    A. Spesifikasi :
     
    * large input voltage range
    * no latch-up
    * high gain
    * short-circuit protection
    * no frequency compensation required
    * same pin configuration as UA709 
     
    B. Konfigurasi Pin :
     
    * Pin 1 : Offset null 1
    * Pin 2 : Inverting input
    * Pin 3 : Non inverting input
    * Pin 4 : Vcc (-)
    * Pin 5 : Offset null 2
    * Pin 6 : Output
    * Pin 7 : Vcc (+)
    * Pin 8 : N.C.

    • Push Button Switch

      Push button switch (saklar tombol dorong) adalah jenis saklar dua posisi yang dapat menghubungkan aliran arus listrik pada saat pengguna menekannya dan memutuskan hubungan listrik tersebut apabila kita melepaskannya.
    • Sensor Infrared
    • A. Konfigurasi Pin

      Pin Name

      Description

      VCC

      Power Supply Input

      GND

      Power Supply Ground

      OUT

      Active High Output


      B. Spesifikasi
      • 5VDC Operating voltage

      • I/O pins are 5V and 3.3V compliant

      • Range: Up to 20cm

      • Adjustable Sensing range

      • Built-in Ambient Light Sensor

      • 20mA supply current

      • Mounting hole

      • Size: 50 x 20 x 10 mm (L x B x H)

      •  Hole size: φ2.5mm

    • Sensor Sentuh

    A. Konfigurasi Pin

    Pin Name

    Description

    VCC

    Power Supply Input

    GND

    Power Supply Ground

    OUT

    Active High Output

    B. Spesifikasi
    •   Operating voltage 2.0V~5.5V
    •   Operating current @VDD=3V, no load 
    •   At low power mode typical 1.5uA, maximum 3.0uA
    •   The response time max 220mS at low power mode @VDD=3V
    •   Sensitivity can adjust by the capacitance(0~50pF) outside 
    •   Stable touching detection of human body for replacing traditional direct switch key 
    •   Provides Low Power mode 
    •   Provides direct mode、toggle mode by pad option(TOG pin) Q pin is CMOS     output 
    •   All output modes can be selected active high or active low by pad option(AHLB  pin) 
    •   After power-on have about 0.5sec stable-time, during the time do not touch the key pad, And the function is disabled 
    •   Auto calibration for life At low power mode the re-calibration period is about 4.0sec  normally, When key detected touch and released touch, the auto re-calibration will be redoing after about 16sec from releasing key 
    C. Grafik Respon Sensor Sentuh


    • LED RED

    • Relay 12V

    A. Konfigurasi PIN Relay

    Nomor PIN

    Nama Pin

    Deskripsi

    1

    Coil End 1

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

    2

    Coil End 2

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

    3

    Common (COM)

    Common terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

    4

    Normally Close (NC)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

    5

    Normally Open (NO)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu

    B. Spesifikasi :
    • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 12V DC
    • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
    • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
    • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
    • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
    • Operating time: 10msec Release time: 5msec
    • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically)

    • Motor DC



    A. Konfigurasi PIN

    No:

    Pin Name

    Description

    1

    Terminal 1

    A normal DC motor would have only two terminals. Since these terminals are connected together only through a coil they have not polarity. Revering the connection will only reverse the direction of the motor

    2

    Terminal 2

     

    B. DC Motor Specifications

    • Standard 130 Type DC motor
    • Operating Voltage: 4.5V to 9V
    • Recommended/Rated Voltage: 6V
    • Current at No load: 70mA (max)
    • No-load Speed: 9000 rpm
    • Loaded current: 250mA (approx)
    • Rated Load: 10g*cm
    • Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm
    • Weight: 17 grams



    3. Dasar Teori

    • RESISTOR 

    Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :


    Simbol Resistor

    Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


    Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.

    Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :



    Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
    1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
    2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
    3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.


    • Kapasitor



    Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi kapasitor (kondensator) di antaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk kapasitor (kondensator) adalah Farad (F).

    Rumus Kapasitas Kapasitor

     


     

                    Rumus Kapasitor Keping Sejajar (Udara)


                    Rumus Kapasitor Keping Sejajar (Medium)

     


     

                    Rumus Kapasitas Kapasitor Bentuk Bola

     


    • Dioda 

    Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

    1. Cara Kerja Dioda

    Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

    A. Kondisi tanpa tegangan

    Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.

    cara kerja dioda

    B. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)

    Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.

    dioda tanpa tegangan

    C. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)

    Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

    kondisi tegangan negatif

    2. Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog

    1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
    2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
    3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
    4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
    5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
    6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang).
    7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
    8. Jarum harus tidak bergerak.
      **Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.

    Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog

    3. Rumus

    rumus

    • Transistor NPN

    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
    Simbol Transistor NPN BC547


    Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:
    V = (Vbat - Vled)
    Rled = V / Iled
    IB = (VBB - VBE) / RB
                                                                          VCE = VCC - ICR
                                                                             PD = VCE.IC

    Karakteristik Input

    Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

    Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

     Karakteristik Output

    Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

    Gelombang I/O Transistor


    • OP Amp

    A. Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.

    B. Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)

    Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.

    Konfigurasi Op-Amp (Closed loop and Open Loop)

    Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :

    • Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
    • Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
    • Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
    • Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
    • Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
    • Karakteristik tidak berubah dengan suhu

    Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.

    C. Rumus OP-Amp

    untuk mencari Vout maka rumus yang di perlukan adalah:

    rumus untuk mendapatkan nilai |Acl| (penguat loop tertuup)  :


    rumus untuk mencari Rout (AL= penguat loop) (Aol= penguat loop terbuka) :


    D. Gelombang I/O OP-Amp
    • Sensor Inframerah 

    Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infrared terdiri dari Led infra red sebagai pemancar(transmitter) dan pada bagian penerima(receiver) terdapat photodioda,phototransistor. Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat.
         Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.
    2.Prinsip Kerja Sensor Infrared


    Gambar2. Prinsip Kerja Infrared

         Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Ketika IR LED mencarkan radiasi cahaya,radiasi tersebut akan mencapai objek dan beberapa radiasi cahaya akan dipantukan kembali ke Penerima photodiode, Berdasarkan intensitas yang diterima oleh photodiode maka output dari sensor dapat ditentukan.

    3. Grafik Respon Sensor Infrared
    Gambar Grafik Respon Sensor Infrared terhadap jarak
    Grafik diatas menunjukkan hubungan anrara resistansi dan jarak untuk sensitivitas antara transmitter dan reciever. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah yang keluar dari pemancar. semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR reciever yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan IR trasmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR transmitter.
    • Sensor Sentuh
    1. Pengertian sensor sentuh
        Sensor sentuh pada dasarnya adalah saklar dengan berbagai macam variasi bentuknya, penggunaan sensor sentuh disini digunakan untuk menutup garasi.

    2. Cara Kerja Sensor Sentuh :
        Cara kerja sensor sentuh adalah active low, karena rangkaian ini mengggunakan resistor, resistor pulp up dan pulp down, rangkaian pulp up berisfat active low mengeluarkan sinyal 1 kecuali saat saklar aktif, namun sebaliknya resistor pulp down akan akrif jika mengeluarkan sinyal 0 kecuali saat saklar tidak aktif.
    Jika rangkaian mengeluarkan sinyal 1 saat tombol tidak ditekan, namun jika sungut tertekan maka sinyal output akan menjadi 0 karena dihubungkan dengan ground.

    3. Jenis sensor sentuh 
        sensor sentuh pada dasarnya adalah saklar limit switch dan microswitch( saklar spdt) dengan berbagai macam bentuk variasinya, sensor sentuh biasanya digunakan yaitu transistor pulp up bersifat active low yang berarti rangkaian mengeluarkan sinyal 1 kecuali saklar aktif, saklar down yaitu bersifat kebalikan dari saklar pulp up yaitu bersifat active low yaitu rangkaian mengeluarkan sinyal 0 kecuali saat saklar aktif, nilai resistor pada pulp down bekisar antara 1-10kq

    4. Grafik Respon Sensor Sentuh

    • Light Emitting Code (LED)
      Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

        Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

    Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)Bentuk dan Simbol LED (Light Emitting Diode)


    Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

    Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

    LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

    Cara kerja LED (Light Emitting Diode)

    LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

    • Relay
    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :
    Gambar Simbol Relay
    Cara Kerja Relay :
    1. Apabila coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang dapat menarik armature untuk merubah switch contact point.
    2. Apabila coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close.
    3. Umumnya, coil yang digunakan oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya membutuhkan arus listrik yang kecil.
    • Motor DC
         Motor DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
    Simbol DC Motor :










    Cara Kerja Motor DC :
            Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

    • Generator DC

    Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC (arus searah). Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi. Diagram Generator DC ditampilkan di bawah.

    Apa itu Generator DC? Konstruksi, Prinsip Kerja, Jenis dan Aplikasi

    • Ground
    Ground atau pertanahan adalah bagian dari Peralatan Listrik rumah. Namun kebanyakan dari masyatrakat Indonesia sudah terbiasa menyebut pertanahan atau gruonding ini dengan kata arde.
    Ground atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Ground dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.Grounding Memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :

    • Logic State


    Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
    4. Percobaan
    A. Prosedur Percobaan
    1. Siapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam rangkaian simulasi kali ini 
    2. Letakkan Alat dan Bahan seperti gambar di bawah ini :


    4. Apabila semua telah terangkai dengan baik dan benar, mulailah mencoba menjalankan rangkaiannya dengan menekan tombol .
    5. Mulailah mengubah Logic State di test pin pada Sensor Infrared dari logika 0 ke logika 1.
    6. Setelah tes pin pada sensor infrared berlogika 1 rangkaian akan mulai berkerja dan menghasilkan output motor DC berputar dan lampu LED merah menyala dan garasi terbuka otomatis
    7. Apabila mobil telah masuk ke dalam garasi maka test pin Sensor Sentuh berubah dari berlogika 0 menjadi logika 1 dan rangkaian Sensor Sentuh mulai bekerja dan mengubah arah switch button sehingga motor DC mulai berputar berlawanan arah dan menutup otomatis Garasi
    B. Rangkaian Simulasi
    • Foto Rangkaian

    Gambar Rangkaian Saat Garasi terbuka otomatis Sensor Inframerah aktif


    Gambar Rangkaian Saat Garasi tertutup otomatis Sensor Sentuh aktif 

    • Prinsip Kerja
    Saat Sensor Inframerah Berlogika 1 maka sensor akan mengeluarkan arus dari Vout lalu menuju R1 dan kapasitor C2 lalu menuju kapasitor c1 dan ground,arus dari R1 akan menuju ke basis transistor Q1 sehingga transistor Q1 menjadi aktif,oleh karena itu arus mengalir dari VCC dan kapasitor C1 menuju kolektor lalu ke emitter lali di teruskan ke R3,R4 lalu ke c4 dan kolektor q2 ,R5 akan di arahkan ke lampu dan ground dan R2. arus dari R3 akan diarahkan ke kapasitor c3 lalu ke ground dan arus emitter q1 mengalir ke basis dari transistor Q2,sehingga transistor q2 hidup oleh karena itu arus akan mengalir dari R4,C4 menuju kolektor Q2 lalu diarahkan ke kapasitor C1 dan C2, sehingga lampu menjadi hidup, dari R2 arus mengalir ke OPAMP untuk menaikkan tegangan lalu menuju R6 lalu arus mengalir ke base transistor q3 karena transistor Q3 aktif ma arus akan mengalir dari batterai menuju relay lai ke kolektor Q3 lalu emitter dan ke ground sehingga relay menjadi aktif maka motor akan mendapatkan sumber tegangan dari batterai yang arusnya mengalir dari baterai menuju ke switch sptdt lalu menjur motor lalu diteruskan ke ground, sehingga motor akan hidup dan membuka garasi.
         Saat Sensor sentuh  Berlogika 1 maka sensor mengeluarkan output positif lalu menju switch spdt lalu menuju kemotor, dengan arah arus yang berbeda dari yang awal sehingga arus menuju motor dengan arah berlawan dan motor akan dihubungkan ke ground sehingga motor berputar dengan arah berlawanan dan Garasipun tertutup
    C. Video





    D. Link Download 







    No comments:

    Post a Comment

      BAHAN PRESENTASI KULIAH TEKNIK ELEKTRO UNAND Disusun Oleh: Muhammad Dafa NIM : 2010951044 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Darwison, MT 2. Zaini, ...